Bentuk dan Estetika dalam Arsitektur serta Hubungan Dasar Bentuk dengan Ruang
UNSUR - UNSUR POKOK DARI BENTUK DAN EASTETIKA DALAM ARSITEKTUR
1. Titik
- Sebuah bentuk gambar dimulai dengan sebuah titik.
- Sebuah titik sebagai pokok dasar dari bentuk, menunjukkan suatu letak di dalam ruang.
- Sebuah titik menandakan suatu posisi di dalam ruang.
- Berdasarkan konsep yang ada, titik tidak mempunyai ukuran panjang, lebar atau tinggi dan oleh sebab itu bersifat statis, tidak mempunyai arah gerak dan terpusat
- Sebuah titik dapat digunakan untuk menunjukkan :
1. Ujung-ujung sebuah garis
2. Persilangan antara dua buah garis
3. Pertemuan ujung-ujung garis pada sudut-sudut sebuah bidang atau volume.
4. Titik pusat sebuah bidang / lapangan
2. Garis
- Sebuah titik yang diperpanjang membentuk sebuah garis.
- Sebuah garis mempunyai panjang tetapi tidak mempunyai lebar dan tinggi.
- Sebuah garis dalam menunjukkan jalannya sebuah titik, mampu menunjukkan arah gerak dan pertambahannya.
- Sebuah garis adalah unsur yang penting dalam pembentukan setiap konstraksi visual :
1. Pertemuan, kaitan, penopang, keliling atau membagi unsur-unsur visual lainnya.
2. Menjelaskan adanya sisi-sisi sesuatu dan mebentuk rupa bidang-bidang.
Dua garis yang sejajar dapat memperlihatkan sebuah bidang. Semakin dekat jarak garis-garis semakin jelas tampak bidang yang ditunjukkannya.
Rupa bentuk adalah karekter pokok dari sebuah bidang. Oleh karena itu penerimaan pandangan dipengaruhi oleh hukum-hukum perspektif, maka untuk melihat bentuk yang sebenarnya, kita melihatnya secara frontal.
Ciri-ciri permukaan suatu bidang yakni warna atau tekstur akan mempengaruhi bobot pandangan atau stabilitasnya.
Secara umum yang sering dimanipulasikan di dalam perencanaan arsitektur adalah :
1. Bidang Dasar
Bidang lantai merupakan alas kegiatan di dalam bangunan
2. Bidang Dinding
Vertikal, sebagai pembatas ruang
3. Bidang Atas
Bidang atas dapat diumpamakan sebagai :
~ Bidang atap, unsur utama suatu bangunan yang melindunginya dari unsur-unsur iklim.
~ Bidang Plafon, berfungsi sebagai penutup ruang
4. Ruang
Sebuah bidang diperluas menjadi sebuah yang memiliki :
- panjang, lebar dan tinggi
- bentuk / ruang
- permukaan
- orientasi
- posisi
5. Bentuk
Bentuk adalah ciri utama yang menujukkan suatu ruang ditentukan oleh rupa dan hubungannya antara bidang-bidang yang menjelaskan batas-batas ruang tsb.
CIRI - CIRI VISUAL DARI BENTUK
1. Bentuk adalah karakter pokok yang menunjukkan bentuk, hasil pembentukan yang tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi-sisi suatu bentuk.
2. Ukuran adalah dimensi-dimensi panjang, lebar dan tinggi yang ada dari suatu bentuk.
3. Warna adalah corak, intensitas dan tuanya warna dari permukaan suatu bentuk. Warna adalah predikat yang paling mencolok yang menunjukkan suatu bentuk terhadap lingkugannya.
4. Tekstur adalah karakter permukaan suatu bentuk yang mempengaruhi perasaan pada waktu
meraba maupun intensitas refleksi cahaya yang menimpa permukaan bentuk tsb.
POSISI
Letak relatif suatu bentuk terhadap Suatu lingkungan atau bidang pandangan
ORIENTASI
Posisi relatif suatu bentuk terhadap Bidang dasar, arah mata angin atau
Terhadap pandangan seseorang Yang melihatnya.
INERTIA
Tingkat konsentrasi dan stabilitas suatu Bentuk. Inertia suatu bentuk tergantung
Dari geometrinya dan juga orientasi Relatifnya terhadap bidang dasar dan Garis pandangan kita.
Semua ciri-ciri visuil bentuk ini pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan bagaimna
Kita memandangnya :
- perspektif atau sudut pandang kita.
- jarak kita terhadap bentuk tsb.
- keadan cahaya yang ada.
- bidang pandangan yang mengelilingi benda tsb.
WUJUD - WUJUD DASAR
Wujud ada hubungannya dengan bentuk potongan sisi suatu bidang atau bayangan suatu benda ruang. Oleh karena bentuk potongan sisi tersebut tampak sebagai garis yang memisahkan suatu bentuk dari latar belakangnya.
Lingkaran adalah serentetan titik-titik yang disusun dengan jarak yang sama dan seimbang terhadap sebuah titik.
Segitiga adalah sebuah bidang datar yang dibatasi oleh 3 sisi atau mempunyai 3 buah sudut
Bujur Sangkar adalah sebuah bidang datar yang mempunyai 4 buah sisi yang sama dan 4 buah
sudut 90°.
BENTUK - BENTUK BERATURAN DAN TIDAK BERATURAN
Bentuk-bentuk tak beraturan adalah bentuk-bentuk yang bagian-bagiannya tidak sama dan berhubungan satu dengan yang lainnya dengan suatu cara yang tidak konsisten
Bentuk-bentuk tak beraturan dapat berasal dari bentuk-bentuk beraturan yang dikuragi oleh bentuk-bentuk beraturan.
PERUBAHAN BENTUK
1. Perubahan - Perubahan Dimensi
Merubah satu atau lebih dimensi- dimensinya dan tetap memiliki
identitas asalnya.
2. Perubahan - Perubahan Akibat Pengurangan
Mengurangi sebagian dari volumenya.
3. Perubahan - Perubahan Akibat Penambahan
Dapat dirubah dengan menambah unsur - unsur tertentu kepada volumenya.
HUBUNGAN BENTUK DAN RUANG
RUANG
Respon seseorang terhadap lingkungannya bergantung pada bagaimana individu yg bersangkutan mempersepsikan lingkungannya. Salah satu hal yang dipersepsikan manusia tentang lingkungannya adalah ruang disekitarnya baik ruang natural maupun ruang buatan. Aspek sosialnya adalah bagaimana manusia berbagi dan membagi ruang dengan sesamanya.
Dalam memnuhi kebutuhan sosialnya inilah manusia berprilaku sosial dalam lingkungannya yang dapat diamati dari :
- Fenomena perilaku-lingkungan
- Kelompok-kelompok pemakai
- Tempat terjadinya aktivitas

Ruang Personal
Edward T.Hall (1963) berpendapat bahwa ruang personal adalah suatu jarak berkomunikasi.
Hall membagi jarak tsb dalam 4 jenis :
a. Jarak intim

Fase Dekat (0.00 - 0.1 m)

Fase Jauh (0.15 - 0.50 m)
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA RUANG PERSONAL
a. Faktor Personal
- Jenis Kelamin
- Umur ; pd usia 18 bulan seorang anak mulai memilih jarak interpersonal yg berbeda bergantung pada orang-orang dan situasi yang dihadapinya.
- Tipe kepribadan; Mudah & tidak mudahbergaul
- Latar belakang budaya, contoh: orang jerman & arab
b. Faktor Situasi Lingkungan
Yang menjadi pertanyaan
adalah variabel mana yang
paling dominan dalam
mempengaruhi ruang
personal ?
Disimpulkan oleh (Gifford
1982) bahwa:
Daya tarik adalah pengaruh
terbesar, diikuti oleh
kompetisi – kompetisi.
c. Faktor Budaya dan Fariasai Etnis
Faktor budaya pada perilaku menimbulkan variasi dalam perilaku manusia yang mempengaruhi besaran ruang yang di perlukan.
1. Titik
- Sebuah bentuk gambar dimulai dengan sebuah titik.
- Sebuah titik sebagai pokok dasar dari bentuk, menunjukkan suatu letak di dalam ruang.
- Sebuah titik menandakan suatu posisi di dalam ruang.
- Berdasarkan konsep yang ada, titik tidak mempunyai ukuran panjang, lebar atau tinggi dan oleh sebab itu bersifat statis, tidak mempunyai arah gerak dan terpusat
- Sebuah titik dapat digunakan untuk menunjukkan :
1. Ujung-ujung sebuah garis
2. Persilangan antara dua buah garis
3. Pertemuan ujung-ujung garis pada sudut-sudut sebuah bidang atau volume.
4. Titik pusat sebuah bidang / lapangan
2. Garis
- Sebuah titik yang diperpanjang membentuk sebuah garis.
- Sebuah garis mempunyai panjang tetapi tidak mempunyai lebar dan tinggi.
- Sebuah garis dalam menunjukkan jalannya sebuah titik, mampu menunjukkan arah gerak dan pertambahannya.
- Sebuah garis adalah unsur yang penting dalam pembentukan setiap konstraksi visual :
1. Pertemuan, kaitan, penopang, keliling atau membagi unsur-unsur visual lainnya.
2. Menjelaskan adanya sisi-sisi sesuatu dan mebentuk rupa bidang-bidang.
Dua garis yang sejajar dapat memperlihatkan sebuah bidang. Semakin dekat jarak garis-garis semakin jelas tampak bidang yang ditunjukkannya.
Rupa bentuk adalah karekter pokok dari sebuah bidang. Oleh karena itu penerimaan pandangan dipengaruhi oleh hukum-hukum perspektif, maka untuk melihat bentuk yang sebenarnya, kita melihatnya secara frontal.
Ciri-ciri permukaan suatu bidang yakni warna atau tekstur akan mempengaruhi bobot pandangan atau stabilitasnya.
Secara umum yang sering dimanipulasikan di dalam perencanaan arsitektur adalah :
1. Bidang Dasar
Bidang lantai merupakan alas kegiatan di dalam bangunan
2. Bidang Dinding
Vertikal, sebagai pembatas ruang
3. Bidang Atas
Bidang atas dapat diumpamakan sebagai :
~ Bidang atap, unsur utama suatu bangunan yang melindunginya dari unsur-unsur iklim.
~ Bidang Plafon, berfungsi sebagai penutup ruang
4. Ruang
Sebuah bidang diperluas menjadi sebuah yang memiliki :
- panjang, lebar dan tinggi
- bentuk / ruang
- permukaan
- orientasi
- posisi
5. Bentuk
Bentuk adalah ciri utama yang menujukkan suatu ruang ditentukan oleh rupa dan hubungannya antara bidang-bidang yang menjelaskan batas-batas ruang tsb.
CIRI - CIRI VISUAL DARI BENTUK
1. Bentuk adalah karakter pokok yang menunjukkan bentuk, hasil pembentukan yang tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi-sisi suatu bentuk.
2. Ukuran adalah dimensi-dimensi panjang, lebar dan tinggi yang ada dari suatu bentuk.
3. Warna adalah corak, intensitas dan tuanya warna dari permukaan suatu bentuk. Warna adalah predikat yang paling mencolok yang menunjukkan suatu bentuk terhadap lingkugannya.
4. Tekstur adalah karakter permukaan suatu bentuk yang mempengaruhi perasaan pada waktu
meraba maupun intensitas refleksi cahaya yang menimpa permukaan bentuk tsb.
POSISI
Letak relatif suatu bentuk terhadap Suatu lingkungan atau bidang pandangan
ORIENTASI
Posisi relatif suatu bentuk terhadap Bidang dasar, arah mata angin atau
Terhadap pandangan seseorang Yang melihatnya.
INERTIA
Tingkat konsentrasi dan stabilitas suatu Bentuk. Inertia suatu bentuk tergantung
Dari geometrinya dan juga orientasi Relatifnya terhadap bidang dasar dan Garis pandangan kita.
Semua ciri-ciri visuil bentuk ini pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan bagaimna
Kita memandangnya :
- perspektif atau sudut pandang kita.
- jarak kita terhadap bentuk tsb.
- keadan cahaya yang ada.
- bidang pandangan yang mengelilingi benda tsb.
WUJUD - WUJUD DASAR
Wujud ada hubungannya dengan bentuk potongan sisi suatu bidang atau bayangan suatu benda ruang. Oleh karena bentuk potongan sisi tersebut tampak sebagai garis yang memisahkan suatu bentuk dari latar belakangnya.
Lingkaran adalah serentetan titik-titik yang disusun dengan jarak yang sama dan seimbang terhadap sebuah titik.
Segitiga adalah sebuah bidang datar yang dibatasi oleh 3 sisi atau mempunyai 3 buah sudut
Bujur Sangkar adalah sebuah bidang datar yang mempunyai 4 buah sisi yang sama dan 4 buah
sudut 90°.
BENTUK - BENTUK BERATURAN DAN TIDAK BERATURAN
Bentuk-bentuk tak beraturan adalah bentuk-bentuk yang bagian-bagiannya tidak sama dan berhubungan satu dengan yang lainnya dengan suatu cara yang tidak konsisten
Bentuk-bentuk tak beraturan dapat berasal dari bentuk-bentuk beraturan yang dikuragi oleh bentuk-bentuk beraturan.
PERUBAHAN BENTUK
1. Perubahan - Perubahan Dimensi
Merubah satu atau lebih dimensi- dimensinya dan tetap memiliki
identitas asalnya.
2. Perubahan - Perubahan Akibat Pengurangan
Mengurangi sebagian dari volumenya.
3. Perubahan - Perubahan Akibat Penambahan
Dapat dirubah dengan menambah unsur - unsur tertentu kepada volumenya.
HUBUNGAN BENTUK DAN RUANG
RUANG
Respon seseorang terhadap lingkungannya bergantung pada bagaimana individu yg bersangkutan mempersepsikan lingkungannya. Salah satu hal yang dipersepsikan manusia tentang lingkungannya adalah ruang disekitarnya baik ruang natural maupun ruang buatan. Aspek sosialnya adalah bagaimana manusia berbagi dan membagi ruang dengan sesamanya.
Dalam memnuhi kebutuhan sosialnya inilah manusia berprilaku sosial dalam lingkungannya yang dapat diamati dari :
- Fenomena perilaku-lingkungan
- Kelompok-kelompok pemakai
- Tempat terjadinya aktivitas
![]() |
Ruang Personal |
Edward T.Hall (1963) berpendapat bahwa ruang personal adalah suatu jarak berkomunikasi.
Hall membagi jarak tsb dalam 4 jenis :
a. Jarak intim
![]() |
Fase Dekat (0.00 - 0.1 m) |
![]() |
Fase Jauh (0.15 - 0.50 m) |
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA RUANG PERSONAL
a. Faktor Personal
- Jenis Kelamin
- Umur ; pd usia 18 bulan seorang anak mulai memilih jarak interpersonal yg berbeda bergantung pada orang-orang dan situasi yang dihadapinya.
- Tipe kepribadan; Mudah & tidak mudahbergaul
- Latar belakang budaya, contoh: orang jerman & arab
b. Faktor Situasi Lingkungan
Yang menjadi pertanyaan
adalah variabel mana yang
paling dominan dalam
mempengaruhi ruang
personal ?
Disimpulkan oleh (Gifford
1982) bahwa:
Daya tarik adalah pengaruh
terbesar, diikuti oleh
kompetisi – kompetisi.
c. Faktor Budaya dan Fariasai Etnis
Faktor budaya pada perilaku menimbulkan variasi dalam perilaku manusia yang mempengaruhi besaran ruang yang di perlukan.
PENGERTIAN, SEJARAH DAN PENDIDIKAN ARSITEKTUR, DUNIA KEKARYAAN ARSITEK, SERTA ILMU DAN SENI ARSITEKTUR
PENGERTIAN ARSITEKTUR DAN ARSITEK
Arsitektur adalah ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak), mulai dari lingkup makro—seperti perencaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, dan lansekap—hingga lingkup mikro—seperti perencanaan dan perancangan bangunan, interior, perabot, dan produk. Dalam arti yang sempit, arsitektur sering kali diartikan sebagai ilmu dan seni perencanaan dan perancangan bangunan. Dalam pengertian lain, istilah “arsitektur” sering juga dipergunakan untuk menggantikan istilah “hasil-hasil proses perancangan”.
Jika ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak) dinamai “arsitektur”, orang yang mempunyai keahlian dan berkecimpung di dalam bidang tersebut dinamai “arsitek”. Jadi, arsitek adalah orang yang mempunyai keahlian dan berkecimpung di dalam ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak)—seperti perencanaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, lansekap, bangunan, interior, perabot, dan produk.
SEKILAS SEJARAH ISTILAH DAN PENDIDIKAN ARSITEKTUR
Istilah ''Arsitektur '' mulai diperkenalkan pada sekitar abad 1 masehi. Marcus Vitruvius Pollio (88 SM - 26 SM), yang kemudian dijuluki sebagai ''Bapak Arsitektur", yang memperkenalkan istilah ''arsitektur'' melalui bukunya yang berjudul De Architectura. Namun, pada dasarnya, sejak generasi pertamanya manusia sudah berarsitektur, dalam batas pengertian bahwa arsitektur berkaitan dengan perencanaan dan perancangan lingkungan binaan.
Jejak-jejak peninggalan arsitektur dari masa lampau yang dapat dilacak saat ini menunjukkan bahwa umat manusia telah berasitektur (menghasilkan lingkungan binaan) sejak ribuan tahun sebelum masa kehidupan Vitruvius, ditandai dengan banyaknya artefak yang berasal dari masa-masa sebelum kehidupan Vitruvius, antara lain berupa hasil-hasil karya arsitektur suku Maya, Toltec, Aztec, Cina, Jepang, India, Mesopotamia, dan Mesir.
Sebagai suatu bidang karya, sampai dengan abad 19, arsitektur masih belum di pisahkan secara tegas dari berbagai bidang lainnya. Tokoh-tokoh perencanaan dan perancangan lingkungan binaan seperti ''Michelangelo'' dapat berperan sebagai arsitek, pelukis, pemahat/pematung, konstruktor. pada perkembnagan kemudian, bidang engineering dan arsitektur mulai dipisahkan dari bidang lainnya. Pada 1880-an terjadi pemisahan keahlian bidang arsitektur dengan lingkup penekanan pada aspek bentuk, ruang, dan fungsi dengan keahlian bidang engineering. Dengan lingkup penekanan pada aspek struktur dan konstruksi dalam perhitungan dan pelaksanaan pembangunan. Di Indonesia, pendidikan keahlian arsitektur mulai mandiri sejak awal dekade 1950, ditandai dengan berdirinya jurusan Arsitektur pada Institut Teknologi Bandung.
ARSITEKTUR SEBAGAI ILMU DAN SENI
Sebagai suatu seni, arsitektur tidak dapat dilepaskan dari berbagai kaidah seni. Prinsip-prinsip keindahan yang juga merupakan kaidah dasar di dalam bidang seni lainnya—seperti kesatuan, keseimbangan, keserasian, irama—juga dipergunakan sebagai kaidah dasar di dalam arsitektur. Perwujudan arsitektur merupakan hasil manifestasi nilai-nilai seni. Itu sebabnya, pada sebagian perguruan tinggi di mancanegara, arsitektur dikelompokkan ke dalam fakultas seni atau sejenisnya.
Berbeda dengan bidang seni rupa atau seni lainnya yang dikelompokkan ke dalam seni murni (pure art), arsitektur dikelompokkan pada ‘seni terpakai’ (applied art). Pengelompokan arsitektur ke dalam ‘seni terpakai’ ini tidak dimaksudkan untuk mengartikan bahwa seni lainnya bukanlah seni yang tidak terpakai atau seni yang tidak bermanfaat, namun lebih dimaksudkan pada kenyataan bahwa arsitektur sebagai bidang seni yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan wadah yang akan dipergunakan manusia di dalam melakukan kegiatannya. Berbeda dengan orientasi seni lukis—yang menghasilkan karya berwujud dua dimensi (dwimatra)—dan seni pahat atau seni patung yang menghasilkan karya berwujud massa tiga dimensi (trimatra), orientasi arsitektur adalah menghasilkan karya ruang dan massa tiga dimensi (trimatra) yang menekankan hakikat dan keberadaan serta efek ruang sebagai wadah yang akan dipergunakan manusia di dalam melakukan kegiatannya.
Sebagai suatu ilmu, arsitektur tidak dapat dilepaskan dari berbagai kaidah keilmuan maupun bidang ilmu lainnya. Karena merupakan ilmu perencanaan dan perancangan lingkungan binaan yang menjadi wadah bagi kegiatan manusia—yang lengkap dengan seluruh sifat manusiawinya—maka arsitektur tidak dapat dilepaskan dari kaidah berbagai ilmu yang menyangkut aspek kemanusiawian—seperti psikologi, sosiologi, antropologi, filsafat, ergonomi, dan ekonomi. Perwujudan hasil karya arsitektur merupakan penerapan kaidah berbagai ilmu yang menyangkut aspek kemanusiawian tersebut. Oleh karena itu, calon arsitek juga perlu bidang-bidang ilmu tersebut. Pada sebagian perguruan tinggi di mancanegara, arsitektur dikelompokkan ke dalam fakultas sosial atau sejenisnya.
Karena merupakan ilmu perencanaan dan perancangan lingkungan binaan yang akan dibangun dengan cara atau rekayasa ataupun teknologi tertentu dan yang harus menjamin keselamatan bagi manusia pemakainya maka arsitektur tidak dapat dilepaskan dari kaidah ilmu teknik—seperti struktur dan konstruksi, rekayasa dan teknologi pembangunan Itu sebabnya, pada sebagian perguruan tinggi, arsitektur dikelompokkan ke dalam fakultas teknik atau sejenisnya.
DUNIA KEKARYAAN ARSITEK
Bidang karya arsitektural relatif sangat luas. Arsitek dapat berperan di dalam mendukung Perencanaan Kota (Urban Planning), dapat berperan di dalam mendukung Perancangan Kota (Urban Design), dapat berperan di dalam Perencanaan dan Perancangan Lingkungan/Kawasan, dapat berperan di dalam Perencanaan dan Perancangan Bangunan, Perancangan Interior (Ruang Dalam) Bangunan, Perancangan Taman, Perancangan Meubel, dapat berperan sebagai Pelaksana Pembangunan (Kontraktor), dapat berperan di dalam Perusahaan Perabot (Meubel), dapat berperan sebagai Surveyor dan/atau Quantity Surveyor untuk memprakirakan anggaran dan biaya pembangunan, dapat berperan sebagai Tenaga Pendidik, dapat berperan sebagai Peneliti, arsitek dapat berperan di dalam Industri Bahan Bangunan, dan dapat berperan di dalam bidang jasa konstruksi lain.

Asitektur Perancangan Kota

Arsitektur Perancangan Kota

Bangunan Karya Arsitek

Halte Karya Arsitek

Bangunan Arsitek

Ruang Interior Karya Arsitek

Bangunan Karya Arsitek

Bangunan Karya Arsitek

Bangunan Karya Arsitek

Arsitektur Interior

Bangunan Karya Arsitek

Contoh maket karya arsitek
PENGERTIAN ARSITEKTUR DAN ARSITEK
Arsitektur adalah ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak), mulai dari lingkup makro—seperti perencaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, dan lansekap—hingga lingkup mikro—seperti perencanaan dan perancangan bangunan, interior, perabot, dan produk. Dalam arti yang sempit, arsitektur sering kali diartikan sebagai ilmu dan seni perencanaan dan perancangan bangunan. Dalam pengertian lain, istilah “arsitektur” sering juga dipergunakan untuk menggantikan istilah “hasil-hasil proses perancangan”.
Jika ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak) dinamai “arsitektur”, orang yang mempunyai keahlian dan berkecimpung di dalam bidang tersebut dinamai “arsitek”. Jadi, arsitek adalah orang yang mempunyai keahlian dan berkecimpung di dalam ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak)—seperti perencanaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, lansekap, bangunan, interior, perabot, dan produk.
SEKILAS SEJARAH ISTILAH DAN PENDIDIKAN ARSITEKTUR
Istilah ''Arsitektur '' mulai diperkenalkan pada sekitar abad 1 masehi. Marcus Vitruvius Pollio (88 SM - 26 SM), yang kemudian dijuluki sebagai ''Bapak Arsitektur", yang memperkenalkan istilah ''arsitektur'' melalui bukunya yang berjudul De Architectura. Namun, pada dasarnya, sejak generasi pertamanya manusia sudah berarsitektur, dalam batas pengertian bahwa arsitektur berkaitan dengan perencanaan dan perancangan lingkungan binaan.
Jejak-jejak peninggalan arsitektur dari masa lampau yang dapat dilacak saat ini menunjukkan bahwa umat manusia telah berasitektur (menghasilkan lingkungan binaan) sejak ribuan tahun sebelum masa kehidupan Vitruvius, ditandai dengan banyaknya artefak yang berasal dari masa-masa sebelum kehidupan Vitruvius, antara lain berupa hasil-hasil karya arsitektur suku Maya, Toltec, Aztec, Cina, Jepang, India, Mesopotamia, dan Mesir.
Sebagai suatu bidang karya, sampai dengan abad 19, arsitektur masih belum di pisahkan secara tegas dari berbagai bidang lainnya. Tokoh-tokoh perencanaan dan perancangan lingkungan binaan seperti ''Michelangelo'' dapat berperan sebagai arsitek, pelukis, pemahat/pematung, konstruktor. pada perkembnagan kemudian, bidang engineering dan arsitektur mulai dipisahkan dari bidang lainnya. Pada 1880-an terjadi pemisahan keahlian bidang arsitektur dengan lingkup penekanan pada aspek bentuk, ruang, dan fungsi dengan keahlian bidang engineering. Dengan lingkup penekanan pada aspek struktur dan konstruksi dalam perhitungan dan pelaksanaan pembangunan. Di Indonesia, pendidikan keahlian arsitektur mulai mandiri sejak awal dekade 1950, ditandai dengan berdirinya jurusan Arsitektur pada Institut Teknologi Bandung.
ARSITEKTUR SEBAGAI ILMU DAN SENI
Sebagai suatu seni, arsitektur tidak dapat dilepaskan dari berbagai kaidah seni. Prinsip-prinsip keindahan yang juga merupakan kaidah dasar di dalam bidang seni lainnya—seperti kesatuan, keseimbangan, keserasian, irama—juga dipergunakan sebagai kaidah dasar di dalam arsitektur. Perwujudan arsitektur merupakan hasil manifestasi nilai-nilai seni. Itu sebabnya, pada sebagian perguruan tinggi di mancanegara, arsitektur dikelompokkan ke dalam fakultas seni atau sejenisnya.
Berbeda dengan bidang seni rupa atau seni lainnya yang dikelompokkan ke dalam seni murni (pure art), arsitektur dikelompokkan pada ‘seni terpakai’ (applied art). Pengelompokan arsitektur ke dalam ‘seni terpakai’ ini tidak dimaksudkan untuk mengartikan bahwa seni lainnya bukanlah seni yang tidak terpakai atau seni yang tidak bermanfaat, namun lebih dimaksudkan pada kenyataan bahwa arsitektur sebagai bidang seni yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan wadah yang akan dipergunakan manusia di dalam melakukan kegiatannya. Berbeda dengan orientasi seni lukis—yang menghasilkan karya berwujud dua dimensi (dwimatra)—dan seni pahat atau seni patung yang menghasilkan karya berwujud massa tiga dimensi (trimatra), orientasi arsitektur adalah menghasilkan karya ruang dan massa tiga dimensi (trimatra) yang menekankan hakikat dan keberadaan serta efek ruang sebagai wadah yang akan dipergunakan manusia di dalam melakukan kegiatannya.
Sebagai suatu ilmu, arsitektur tidak dapat dilepaskan dari berbagai kaidah keilmuan maupun bidang ilmu lainnya. Karena merupakan ilmu perencanaan dan perancangan lingkungan binaan yang menjadi wadah bagi kegiatan manusia—yang lengkap dengan seluruh sifat manusiawinya—maka arsitektur tidak dapat dilepaskan dari kaidah berbagai ilmu yang menyangkut aspek kemanusiawian—seperti psikologi, sosiologi, antropologi, filsafat, ergonomi, dan ekonomi. Perwujudan hasil karya arsitektur merupakan penerapan kaidah berbagai ilmu yang menyangkut aspek kemanusiawian tersebut. Oleh karena itu, calon arsitek juga perlu bidang-bidang ilmu tersebut. Pada sebagian perguruan tinggi di mancanegara, arsitektur dikelompokkan ke dalam fakultas sosial atau sejenisnya.
Karena merupakan ilmu perencanaan dan perancangan lingkungan binaan yang akan dibangun dengan cara atau rekayasa ataupun teknologi tertentu dan yang harus menjamin keselamatan bagi manusia pemakainya maka arsitektur tidak dapat dilepaskan dari kaidah ilmu teknik—seperti struktur dan konstruksi, rekayasa dan teknologi pembangunan Itu sebabnya, pada sebagian perguruan tinggi, arsitektur dikelompokkan ke dalam fakultas teknik atau sejenisnya.
DUNIA KEKARYAAN ARSITEK
Bidang karya arsitektural relatif sangat luas. Arsitek dapat berperan di dalam mendukung Perencanaan Kota (Urban Planning), dapat berperan di dalam mendukung Perancangan Kota (Urban Design), dapat berperan di dalam Perencanaan dan Perancangan Lingkungan/Kawasan, dapat berperan di dalam Perencanaan dan Perancangan Bangunan, Perancangan Interior (Ruang Dalam) Bangunan, Perancangan Taman, Perancangan Meubel, dapat berperan sebagai Pelaksana Pembangunan (Kontraktor), dapat berperan di dalam Perusahaan Perabot (Meubel), dapat berperan sebagai Surveyor dan/atau Quantity Surveyor untuk memprakirakan anggaran dan biaya pembangunan, dapat berperan sebagai Tenaga Pendidik, dapat berperan sebagai Peneliti, arsitek dapat berperan di dalam Industri Bahan Bangunan, dan dapat berperan di dalam bidang jasa konstruksi lain.
![]() |
Asitektur Perancangan Kota |
![]() |
Arsitektur Perancangan Kota |
![]() |
Bangunan Karya Arsitek |
![]() |
Halte Karya Arsitek |
![]() |
Bangunan Arsitek |
![]() |
Ruang Interior Karya Arsitek |
![]() |
Bangunan Karya Arsitek |
![]() |
Bangunan Karya Arsitek |
![]() |
Bangunan Karya Arsitek |
![]() |
Arsitektur Interior |
![]() |
Bangunan Karya Arsitek |
![]() |
Contoh maket karya arsitek |
Dasar - Dasar Belajar Menggambar Denah dengan Mudah dan Benar

Denah Rumah
Baik kali ini kita akan membahas tentang cara menggambarkan denah suatu bangunan yang benar cepat. Sebelum itu mari kita liat dulu pengertian denah secara umum, denah adalah gambar yang menunjukkan letak/lokasi dari suatu tempat. Dalam arti lain denah adalah gambaran sederhana yang dipakai oleh seseorang mencari lokasi tentang suatu tempat agar tempat tersebut mudah ditemukan.
Sebagaimana kita tahu bahwa ketika kita ingin menggambar/membangun suatu banguna atau gedung yang pertama kali kita perlukan adalah denah.
Beriku dasar-dasar menggambar denah dengan mudah :
- Tentukan dulu garis art nya (garis kolom-kolom)
- Lalu, tarik gari yang lain disamping kiri dan kanan garis art tersebut sebagaimana tebal dinding
- Letakkan bukaan pintu dan jendela pada denah
- Tentukan notasi tiang-tiang nya
- Tentukan ketinggian lantainya
- Berikan notasi-notasi tiang dan dinding bata
- Lalu tarik garis art lagi disamping denah tersebut dan berikan ukurannya.
Berikut ini macam-macam contoh denah :

Denah Rumah

Denah Rumah

Denah Rumah

Denah Rumah

Denah Rumah
![]() |
Denah Rumah |
Baik kali ini kita akan membahas tentang cara menggambarkan denah suatu bangunan yang benar cepat. Sebelum itu mari kita liat dulu pengertian denah secara umum, denah adalah gambar yang menunjukkan letak/lokasi dari suatu tempat. Dalam arti lain denah adalah gambaran sederhana yang dipakai oleh seseorang mencari lokasi tentang suatu tempat agar tempat tersebut mudah ditemukan.
Sebagaimana kita tahu bahwa ketika kita ingin menggambar/membangun suatu banguna atau gedung yang pertama kali kita perlukan adalah denah.
Beriku dasar-dasar menggambar denah dengan mudah :
- Tentukan dulu garis art nya (garis kolom-kolom)
- Lalu, tarik gari yang lain disamping kiri dan kanan garis art tersebut sebagaimana tebal dinding
- Letakkan bukaan pintu dan jendela pada denah
- Tentukan notasi tiang-tiang nya
- Tentukan ketinggian lantainya
- Berikan notasi-notasi tiang dan dinding bata
- Lalu tarik garis art lagi disamping denah tersebut dan berikan ukurannya.
Berikut ini macam-macam contoh denah :
![]() |
Denah Rumah |
![]() |
Denah Rumah |
![]() |
Denah Rumah |
![]() |
Denah Rumah |
![]() |
Denah Rumah |
Detail Kamar Mandi atau WC

Detail Kamar Mandi
Kamar mandi merupakan sebuah ruang kecil pada sebuah rumah yang terkadang detail ruang tersebut lebih rumit dibanding ruang lainnya, dari pemasangan keramik yang indah, perletakan instalasi plumbing, instalasi lampu sampai dengan perletakan sanitair yang ditata sedemikian mungkin sehingga tercipta sebuah ruangan yang indah dan terlihat bersih.
![]() |
Detail Kamar Mandi |
Kamar mandi merupakan sebuah ruang kecil pada sebuah rumah yang terkadang detail ruang tersebut lebih rumit dibanding ruang lainnya, dari pemasangan keramik yang indah, perletakan instalasi plumbing, instalasi lampu sampai dengan perletakan sanitair yang ditata sedemikian mungkin sehingga tercipta sebuah ruangan yang indah dan terlihat bersih.
Tips-Tips Membuat Detail Kamar Mandi
- Pilih keramik yang sesuai dengan ukuran ruangan, misalnya untuk ukuran kamar mandi yang sempit sebaiknya menggunakan keramik dengan ukuran kecil seperti 20 cm x 20 cm sehingga membuat suasana ruang menjadi lebar, begitu juga dengan kamar mandi dengan ukuran besar akan lebuh baik menggunakan ukuran keramik yang lebih besar.
- Sisa potongan keramik disisi dinding tidak lebih dari 1/2 badan keramik, terkadang kita melihat sebuah kamar mandi dengan ornamen sanitair yang mahal akan sangat disayangkan sekali jika terlihat sebuah potongan keramik yang kecil disisi dinding yang tentunya mengganggu keindahan ruangan.
- Perletakan closet duduk atau closet jongkok presisi diantara potongan keramik.
- Perletakan flor drain disudut keramik, atau diantara dua keramik yang jauh dari pintu.
- Perletakan kran air berada pada naad keramik pada posisi sudut diantara 4 keramik akan kebih baik, namun jika tidak memungkinkan berada pada 4 sudut keramik maka dapat diletakkan pada naad diantara 2 keramik.
- Pilih keramik yang sesuai dengan ukuran ruangan, misalnya untuk ukuran kamar mandi yang sempit sebaiknya menggunakan keramik dengan ukuran kecil seperti 20 cm x 20 cm sehingga membuat suasana ruang menjadi lebar, begitu juga dengan kamar mandi dengan ukuran besar akan lebuh baik menggunakan ukuran keramik yang lebih besar.
- Sisa potongan keramik disisi dinding tidak lebih dari 1/2 badan keramik, terkadang kita melihat sebuah kamar mandi dengan ornamen sanitair yang mahal akan sangat disayangkan sekali jika terlihat sebuah potongan keramik yang kecil disisi dinding yang tentunya mengganggu keindahan ruangan.
- Perletakan closet duduk atau closet jongkok presisi diantara potongan keramik.
- Perletakan flor drain disudut keramik, atau diantara dua keramik yang jauh dari pintu.
- Perletakan kran air berada pada naad keramik pada posisi sudut diantara 4 keramik akan kebih baik, namun jika tidak memungkinkan berada pada 4 sudut keramik maka dapat diletakkan pada naad diantara 2 keramik.
Material yang digunakan dalam sebuah detail kamar mandi antara lain :
- Pasangan dinding (pasir, batu bata, semen, keramik dinding)
- Pekerjaan lantai (keramik lantai, pasir, semen, cor naad, keremik border)
- Pintu dan jendela
- Sanitair (closet, urinoir, shower, floor drain, wastafel, kran air)
- Instalasi plumbing (pemipaan)
- Instalasi listrik (lampu, kabel, sakelar, stop kontak)
- Cermin
- Instalasi tata udara (exshaust fan, air conditioner)
Material-material diatas keberadaannya sesuai kebutuhan, bisa juga tidak ada, atau bisa juga ditambah dengan material-material lainnya seperti tempat tisu, bak air, ralling dll.
Contoh Gambar Detail Kamar Mandi :

Detail Potongan Kamar Mandi

Denah Kamar Mandi

Detail Potongan Kamar Mandi

Detail Kamar Mandi

Detail Potongan Kamar Mandi
- Pasangan dinding (pasir, batu bata, semen, keramik dinding)
- Pekerjaan lantai (keramik lantai, pasir, semen, cor naad, keremik border)
- Pintu dan jendela
- Sanitair (closet, urinoir, shower, floor drain, wastafel, kran air)
- Instalasi plumbing (pemipaan)
- Instalasi listrik (lampu, kabel, sakelar, stop kontak)
- Cermin
- Instalasi tata udara (exshaust fan, air conditioner)
Material-material diatas keberadaannya sesuai kebutuhan, bisa juga tidak ada, atau bisa juga ditambah dengan material-material lainnya seperti tempat tisu, bak air, ralling dll.
Contoh Gambar Detail Kamar Mandi :
![]() |
Detail Potongan Kamar Mandi |
![]() |
Denah Kamar Mandi |
![]() |
Detail Potongan Kamar Mandi |
![]() |
Detail Kamar Mandi |
![]() |
Detail Potongan Kamar Mandi |
Syarat dan Standar dalam Pembuatan Ramp pada Bangunan untuk Lansia maupun Orang Berkebutuhan Khusus
Dalam kita merancang sebuah bangunan kita seorang arsitek harus menganalisa terlebih dahulu apa-apa saja kekurangan serta permasalahan pada banguanan yang sudah ada serta siapa saja penggunanya sehingga kita dapat mengetahui apa saja yang di perlukan atau yang perlu kita tambah sehingga kedepannya bangunan yang kita banguan tidak memiliki masalah lagi bagi pengunanya, sebut saja Ramp yang tidak luput dari masalah saat dibangun pada sebuah bangunan. Jadi dari itu kita harus mengetahui bagaimana pembuatan ramp yang benar sehingga pengguna tidak mengalami masalah saat menggunakannya.
Ramp adalah lantai yang sengaja di buat miring sebagai pengganti tangga.

Ramp
Ramp merupakan alternatif rute/jalan yang di pakai sebagai akses penyandang bagi orang cacat, lansia, dan orang-orang yang tidak bisa menggunakan tangga sehingga mudah untuk naik ketempat yang lebih tinggi.
Syarat-syarat dalam pembangunan ramp :
- Kemiringan suatu ramp untuk di dalam bangunan tidak boleh melebihi rasio 1:12, perhitungan kemiringannya tidak termasuk awalan/atau akhiran ramp (curb ramb/landing). Sedangkan kemiringan suatu ramp untuk di luar bangunan adalah 1:15 atau kemeringan standarnya adalah 10 derajat.
- Maksimum panjang mendatar dari satu ramp (dengan kemiringan 1:12 ) tidak boleh melebihi dari 900 cm.
- Sedangkan lebar minimum dari suatu ramp adalah 95 cm. Untuk ramp yang juga digunakan sekaligus untuk pejaln kaki adalah dan pelayanan angkutan barang harus dipertimbangkan secara seksama lebarnya, sehingga bisa dipakai untuk kedua fungsi tersebut

Besaran ukuran Ramp
- Landing atau muka datar pada awalan atau akhiran dari suatu ramp harus bebas dan datar, sekurang-kurangnya bisa untuk memutar kursi roda dengan ukuran minimum 150 cm.
- Permukaan datar dari landing (baik awalan atau akhiran ramp) harus memiliki tekstur sehingga tidak licin baik diwaktu hujan atau tidak.
- Pembatas rendah pinggir ramp (low curb) dirancang untuk menghalangi roda kursi roda agar tidak terperosok atau keluar dari jalur ramp. Apabila berbatas langsung dengan lalu-lintas jalan umum atau persimpangan harus dibuat sedemikian rupa agar tidak mengganggu jalan umum.

Besaran dalam Pembuatan Ramp
- Ramp harus dilengkapi dengan pencahayaan yang cukup yang akan membantu pengguna ramp saat malam hari. Penerangan khususnya disediakan pada bagian-bagian ramp yang memiliki ketinggian terhadap muka tanah sekitarnya dan dibagian-bagian yang membahayakan.
- Ramp juga harus dilengkapi dengan pegangan (handrail) yang dijamin kekuatannya dan dengan ketinggian yang sesuai untuk pengguna ramp.
- Material lantai ramp juga harus diperhatikan biasanya menggunakan agregat yang kasardan juga harus di buta sedikit bantalan pada ramp.
Berikut ini contoh penutup lantai yang dipakai pada lantai ramp, baik di dalam maupun di luar bangunan :

Material penutup Lantai

Material penutup Lantai

Material penutup Lantai
Berdasarkan lahan yang tersedia dalam pembuatan ramp, ramp dapat di buat dengan bentuk memanjang, maupun memutar.

Bentuk Ramp

Bentuk Ramp

Bentuk Ramp
Dalam kita merancang sebuah bangunan kita seorang arsitek harus menganalisa terlebih dahulu apa-apa saja kekurangan serta permasalahan pada banguanan yang sudah ada serta siapa saja penggunanya sehingga kita dapat mengetahui apa saja yang di perlukan atau yang perlu kita tambah sehingga kedepannya bangunan yang kita banguan tidak memiliki masalah lagi bagi pengunanya, sebut saja Ramp yang tidak luput dari masalah saat dibangun pada sebuah bangunan. Jadi dari itu kita harus mengetahui bagaimana pembuatan ramp yang benar sehingga pengguna tidak mengalami masalah saat menggunakannya.
Ramp adalah lantai yang sengaja di buat miring sebagai pengganti tangga.
![]() |
Ramp |
Ramp merupakan alternatif rute/jalan yang di pakai sebagai akses penyandang bagi orang cacat, lansia, dan orang-orang yang tidak bisa menggunakan tangga sehingga mudah untuk naik ketempat yang lebih tinggi.
Syarat-syarat dalam pembangunan ramp :
- Kemiringan suatu ramp untuk di dalam bangunan tidak boleh melebihi rasio 1:12, perhitungan kemiringannya tidak termasuk awalan/atau akhiran ramp (curb ramb/landing). Sedangkan kemiringan suatu ramp untuk di luar bangunan adalah 1:15 atau kemeringan standarnya adalah 10 derajat.
- Maksimum panjang mendatar dari satu ramp (dengan kemiringan 1:12 ) tidak boleh melebihi dari 900 cm.
- Sedangkan lebar minimum dari suatu ramp adalah 95 cm. Untuk ramp yang juga digunakan sekaligus untuk pejaln kaki adalah dan pelayanan angkutan barang harus dipertimbangkan secara seksama lebarnya, sehingga bisa dipakai untuk kedua fungsi tersebut
![]() |
Besaran ukuran Ramp |
- Landing atau muka datar pada awalan atau akhiran dari suatu ramp harus bebas dan datar, sekurang-kurangnya bisa untuk memutar kursi roda dengan ukuran minimum 150 cm.
- Permukaan datar dari landing (baik awalan atau akhiran ramp) harus memiliki tekstur sehingga tidak licin baik diwaktu hujan atau tidak.
- Pembatas rendah pinggir ramp (low curb) dirancang untuk menghalangi roda kursi roda agar tidak terperosok atau keluar dari jalur ramp. Apabila berbatas langsung dengan lalu-lintas jalan umum atau persimpangan harus dibuat sedemikian rupa agar tidak mengganggu jalan umum.
![]() |
Besaran dalam Pembuatan Ramp |
- Ramp harus dilengkapi dengan pencahayaan yang cukup yang akan membantu pengguna ramp saat malam hari. Penerangan khususnya disediakan pada bagian-bagian ramp yang memiliki ketinggian terhadap muka tanah sekitarnya dan dibagian-bagian yang membahayakan.
- Ramp juga harus dilengkapi dengan pegangan (handrail) yang dijamin kekuatannya dan dengan ketinggian yang sesuai untuk pengguna ramp.
- Material lantai ramp juga harus diperhatikan biasanya menggunakan agregat yang kasardan juga harus di buta sedikit bantalan pada ramp.
Berikut ini contoh penutup lantai yang dipakai pada lantai ramp, baik di dalam maupun di luar bangunan :
![]() |
Material penutup Lantai |
![]() |
Material penutup Lantai |
![]() |
Material penutup Lantai |
Berdasarkan lahan yang tersedia dalam pembuatan ramp, ramp dapat di buat dengan bentuk memanjang, maupun memutar.
![]() |
Bentuk Ramp |
![]() |
Bentuk Ramp |
![]() |
Bentuk Ramp |
Estetika dalam Arsitektur; Pengertian Proporsi, Irama, Skala, Urutan/Sequence, Faktor serta Macam-Macam Skala dan Irama
ESTETIKA DALAM ARSITEKTUR
Terbagi dua, yaitu :
- BENTUK : Keperpaduan/unity, keseimbnagan/balance, proporsi, skala, irama, urutan/sequence
- EKPRESI : Keperpaduan karakter, warna, gaya dan bahan
Pengertian proporsi menurut beberapa para ahli :
- Vitruvius : hubungan tertentu antara ukuran terkecil dengan ukuran keseluruhan (sisitem modul)
- Blondel : keindahan arsitektur berasl dari angka -angka proporsi yang mutlak
- Julien Gaudet : proporsi yang baik ada dalam kebenaran yang dinyatakan
-
Proporsi yang baik adalah hasil rasional bukan hasil naluri.
Proporsi Modular adalah perbandingan yang sama terdapat dalam semua bangunan yang utama dan bangian - bagiannya.

Proporsi

Proporsi
Sedangkan pengertian skala adalah :
- Skala adlh ukuran (besar/kecil) yang terlihat jelas dan memiliki tujuan tertentu.
- Skala sebuah bangunan ialah kesan yang ditimbulkan bangunan itu mengenai ukuran besarnya.
- Skala biasanya diperoleh dengan besarnya bangunan dibandingkan dengan unsur-unsur berukuran manusiawi yang ada di sekitarnya.
Macam-macam skala: Skala heroik, Skala natural, Skala intim
Skala Heroik:
- Ukuran atau besaran bangunan yang melebihi ukuran umumnya(monumental,tugu pahlawan,gedung pemerintahan)
- Bertujuan membuat bangunan nampak besar untuk membangkitkansemangat dan kekuatan serta kekaguman.
Skala Natural :
- Ukuran atau besaran bangunan/ massa terlihat sebagaimana adanya
- Skala ini merupakan bangunan dengan besaran yang hanya fungsional (bangunan komersil, toko, rumah tinggal dll)
Skala Intim :
- Ukuran atau besaran bangunan yang menampilkan image/asomsi lebih kecil
Faktor-faktor yang menentukan skala bangunan :
- Adanya unsur-unsur yang berukuran manusiawi, mudah dipahami/dikenal(sering dipakai), sehingga merupakan bahan pembanding terhadap besaran keseluruhan bangunan.
Misalnya :
Tangga, pintu, bangku, yang selalu berhubungan atau bersentuhan dengan manusia.
Sehingga jika unsur ini kelihatan kecil terhadap seluruh bangunan, maka bangunan tesebut akan kelihatan besar. Jika unsur ini kelihatan besar terhadap bagian bangunan lainnya, maka bangunannya kelihatan kecil.
- Makin banyak unsur kecil, makin besar kesan bangunan tersebut.
Makin sedikit unsur kecil,,makin kecil kesan bangunan tersebut.
Ukuran unsur-unsur yang dikenal:
- Unsur struktural(perpaduan jarak kolom/struktur bahan )
- Kontras (perpaduan antara dua ukuran/besaran yang memiliki selisih tajam)
- Interior & eksterior
Cara menentuka skala heroik :
- Dengan satuan unsur berukuran besar, lebih besar daripada ukuran biasa
- Dengan bentuk sederhana, ornamen yang relatif kecil, pembagian yang relatif banyak
- Dengan adanya kontras, kontras detail dengan keseluruhan
- Dengan penyesuaian bagian-bagiannya dengan keseluruhan,unsur2x kecil jadi pedoman besarnya ukuran-ukuran manusiawi, letak bagian kecil harus cukup dekat dengan unsur besar sehingga terlihat & bisa dibedakan dengan unsur yang besar
Cara menentukan skala natural :
- Dengan memperhatikan hubungan detail dengan keseluruhan
- Dengan pemecahan masalah secara wajar
Cara menentukan skala intim :
- Dengan memakai ornamen yang lebih besar dari biasa
- Dengan membuat pembagian–pembagian yang lebih besar (garis pembagi bidang)
- Skema yang amat sederhana, bentuk datar, rata, horizontal
- Unsur-unsur yang mudah dikenal yang biasanya besar, diperkecil

Skala Bangunan

Contoh Bangunan Berskala
Irama dapat definisikan :
Irama dalam seni visual adalah pengulangan ciri secara sistematis dari unsur-unsur yang mempunyai hubuangan yang dikenal.
Pengulangaan yang dimaksud adalah pengulangaan unsur-unsur dalam perancangan bangunan.
misal: garis-garis lurus, lengkung, bentuk masif, perbedaan warna, jenis bukaan dll
Irama bertujuan menghilangkan kesan monoton dan kesan yang sama serta menjemukan
Irama berada pada posisi anatar kejemuaan dan kekacauan, antara kesepian dan keributaan, antara monoton dan kerumitan.
Arti pengulangan adalah adanya suatu bentuk yang sama yang muncul berkali-kali dengan sifat yang sama, dalam interval
a. Pengulangaan tetap dan pasti :
serba sama(bentuk, sifat,& interval), misal : kolom yunani kolonade, deretan jendela.
b. Pengulangaan dng perubahan
perubahan interval atau jarak, bentuk tetap tapi jarak berubah atau jarak tetap bentuk
berubah.
Irama terbagi menjadi 3 bagian berdasarkan sifatnya perulangannya :
1. Irama progresif
Tidak ada bentuk yang sama atau jarak yang sama yang diulang. Semua berubah, tetap perubahan yang teratur, sedemikian hingga bentuk yang mirip dengan bentuk yang
lain. Jarak yang satu dengan yang lain hampir sama.
2. Irama terbuka & tertutup
Irama terbuka adalah pengulangan bentuk yang sama dengan jarak yang sama tanpa menentukan suatu permulaan atau pengakhiran
Irama tertutup adalah pengulangan bentuk & jarak yang sama dengan pemberian awalan dan akhiran yang lain bentuknya atau ukurannya lain atau jaraknya lain.
3. Klimaks
Suatu akhir dari perjalanan dari awal hingga akhir.

Bangunan Berirama dalam Arsitektur

Irama dalam Arsitektur
Urutan / Sequence:
Urutan / sequence adalah suatu peralihan / perubahan ( keindahan ,fungsi, bentuk
struktur )dari ruang ke ruang, dari asaat ke saat sehingga terjadi urutan–urutan pengalan visual.
Tujuannya adalah sebagai arah /membimbing pengunjng ke tempat yang dikehendaki & mempersiapkan klimak yang dikehendaki
Ada 3 jenis urutan terkait dengan karya arsitektur yaitu :
- Urutan–urutan dlm keindahan bentuk (proses menuju klimak)
- Urutan–urutan dlm fungsi
- Urutan–urutan dalam struktur
Faktor-faktor yg menentukan urutan–urutan yang baik :
1. Urutan-urutan dalam keindahan
~ Urutan ini harus mempunyai awal (persiapan suatu hal visual yang akan dialami)
~ Klimaks pengakhiran biasanya terletak pada sumbu.
2. Urutan-urutan dalam struktur :
~ Penggunaan sistem struktur yang konsekwen untuk seluruh bangunan.
3. Urutan-urutan dalam fungsi
~ Fungsi ruang yang satu dan yang lainnya secara berurutan harus logis dan paralel,
jangan bertentangan
Merancang urutan-urutan :
1. Urutan–urutan non formal
~ Urutan ini memiliki jenis bangunan simetri dengan keseimbangan formal
2. Urutan-urutan non formal
~ Bersifat romantis, lebih pribadi, biasanya memiliki sumbu yang berbelok-belok.

Urutan - urutan Formal pada Bangunan

Urutan Non-Formal pada bangunan
ESTETIKA DALAM ARSITEKTUR
Tidak ada bentuk yang sama atau jarak yang sama yang diulang. Semua berubah, tetap perubahan yang teratur, sedemikian hingga bentuk yang mirip dengan bentuk yang
Terbagi dua, yaitu :
- BENTUK : Keperpaduan/unity, keseimbnagan/balance, proporsi, skala, irama, urutan/sequence
- EKPRESI : Keperpaduan karakter, warna, gaya dan bahan
- Vitruvius : hubungan tertentu antara ukuran terkecil dengan ukuran keseluruhan (sisitem modul)
- Blondel : keindahan arsitektur berasl dari angka -angka proporsi yang mutlak
- Julien Gaudet : proporsi yang baik ada dalam kebenaran yang dinyatakan
- Proporsi yang baik adalah hasil rasional bukan hasil naluri.
Proporsi Modular adalah perbandingan yang sama terdapat dalam semua bangunan yang utama dan bangian - bagiannya.
![]() |
Proporsi |
![]() |
Proporsi |
Sedangkan pengertian skala adalah :
- Skala adlh ukuran (besar/kecil) yang terlihat jelas dan memiliki tujuan tertentu.
- Skala sebuah bangunan ialah kesan yang ditimbulkan bangunan itu mengenai ukuran besarnya.
- Skala biasanya diperoleh dengan besarnya bangunan dibandingkan dengan unsur-unsur berukuran manusiawi yang ada di sekitarnya.
Macam-macam skala: Skala heroik, Skala natural, Skala intim
Skala Heroik:
- Ukuran atau besaran bangunan yang melebihi ukuran umumnya(monumental,tugu pahlawan,gedung pemerintahan)
- Bertujuan membuat bangunan nampak besar untuk membangkitkansemangat dan kekuatan serta kekaguman.
Skala Natural :
- Ukuran atau besaran bangunan/ massa terlihat sebagaimana adanya
- Skala ini merupakan bangunan dengan besaran yang hanya fungsional (bangunan komersil, toko, rumah tinggal dll)
Skala Intim :
- Ukuran atau besaran bangunan yang menampilkan image/asomsi lebih kecil
Faktor-faktor yang menentukan skala bangunan :
- Adanya unsur-unsur yang berukuran manusiawi, mudah dipahami/dikenal(sering dipakai), sehingga merupakan bahan pembanding terhadap besaran keseluruhan bangunan.
Misalnya :
Tangga, pintu, bangku, yang selalu berhubungan atau bersentuhan dengan manusia.
Sehingga jika unsur ini kelihatan kecil terhadap seluruh bangunan, maka bangunan tesebut akan kelihatan besar. Jika unsur ini kelihatan besar terhadap bagian bangunan lainnya, maka bangunannya kelihatan kecil.
- Makin banyak unsur kecil, makin besar kesan bangunan tersebut.
Makin sedikit unsur kecil,,makin kecil kesan bangunan tersebut.
Ukuran unsur-unsur yang dikenal:
- Unsur struktural(perpaduan jarak kolom/struktur bahan )
- Kontras (perpaduan antara dua ukuran/besaran yang memiliki selisih tajam)
- Interior & eksterior
Cara menentuka skala heroik :
- Dengan satuan unsur berukuran besar, lebih besar daripada ukuran biasa
- Dengan bentuk sederhana, ornamen yang relatif kecil, pembagian yang relatif banyak
- Dengan adanya kontras, kontras detail dengan keseluruhan
- Dengan penyesuaian bagian-bagiannya dengan keseluruhan,unsur2x kecil jadi pedoman besarnya ukuran-ukuran manusiawi, letak bagian kecil harus cukup dekat dengan unsur besar sehingga terlihat & bisa dibedakan dengan unsur yang besar
Cara menentukan skala natural :
- Dengan memperhatikan hubungan detail dengan keseluruhan
- Dengan pemecahan masalah secara wajar
Cara menentukan skala intim :
- Dengan memakai ornamen yang lebih besar dari biasa
- Dengan membuat pembagian–pembagian yang lebih besar (garis pembagi bidang)
- Skema yang amat sederhana, bentuk datar, rata, horizontal
- Unsur-unsur yang mudah dikenal yang biasanya besar, diperkecil
![]() |
Skala Bangunan |
![]() |
Contoh Bangunan Berskala |
Irama dapat definisikan :
Irama dalam seni visual adalah pengulangan ciri secara sistematis dari unsur-unsur yang mempunyai hubuangan yang dikenal.
Pengulangaan yang dimaksud adalah pengulangaan unsur-unsur dalam perancangan bangunan.
misal: garis-garis lurus, lengkung, bentuk masif, perbedaan warna, jenis bukaan dll
Irama bertujuan menghilangkan kesan monoton dan kesan yang sama serta menjemukan
Irama berada pada posisi anatar kejemuaan dan kekacauan, antara kesepian dan keributaan, antara monoton dan kerumitan.
Arti pengulangan adalah adanya suatu bentuk yang sama yang muncul berkali-kali dengan sifat yang sama, dalam interval
a. Pengulangaan tetap dan pasti :
serba sama(bentuk, sifat,& interval), misal : kolom yunani kolonade, deretan jendela.
b. Pengulangaan dng perubahan
perubahan interval atau jarak, bentuk tetap tapi jarak berubah atau jarak tetap bentuk
berubah.
Irama terbagi menjadi 3 bagian berdasarkan sifatnya perulangannya :
1. Irama progresif
Tidak ada bentuk yang sama atau jarak yang sama yang diulang. Semua berubah, tetap perubahan yang teratur, sedemikian hingga bentuk yang mirip dengan bentuk yang
lain. Jarak yang satu dengan yang lain hampir sama.
2. Irama terbuka & tertutup
Irama terbuka adalah pengulangan bentuk yang sama dengan jarak yang sama tanpa menentukan suatu permulaan atau pengakhiran
Irama tertutup adalah pengulangan bentuk & jarak yang sama dengan pemberian awalan dan akhiran yang lain bentuknya atau ukurannya lain atau jaraknya lain.
3. Klimaks
Suatu akhir dari perjalanan dari awal hingga akhir.
![]() |
Bangunan Berirama dalam Arsitektur |
![]() |
Irama dalam Arsitektur |
Urutan / Sequence:
Urutan / sequence adalah suatu peralihan / perubahan ( keindahan ,fungsi, bentuk
struktur )dari ruang ke ruang, dari asaat ke saat sehingga terjadi urutan–urutan pengalan visual.
Tujuannya adalah sebagai arah /membimbing pengunjng ke tempat yang dikehendaki & mempersiapkan klimak yang dikehendaki
Ada 3 jenis urutan terkait dengan karya arsitektur yaitu :
- Urutan–urutan dlm keindahan bentuk (proses menuju klimak)
- Urutan–urutan dlm fungsi
- Urutan–urutan dalam struktur
Faktor-faktor yg menentukan urutan–urutan yang baik :
1. Urutan-urutan dalam keindahan
~ Urutan ini harus mempunyai awal (persiapan suatu hal visual yang akan dialami)
~ Klimaks pengakhiran biasanya terletak pada sumbu.
2. Urutan-urutan dalam struktur :
~ Penggunaan sistem struktur yang konsekwen untuk seluruh bangunan.
3. Urutan-urutan dalam fungsi
~ Fungsi ruang yang satu dan yang lainnya secara berurutan harus logis dan paralel,
jangan bertentangan
Merancang urutan-urutan :
1. Urutan–urutan non formal
~ Urutan ini memiliki jenis bangunan simetri dengan keseimbangan formal
2. Urutan-urutan non formal
~ Bersifat romantis, lebih pribadi, biasanya memiliki sumbu yang berbelok-belok.
![]() |
Urutan - urutan Formal pada Bangunan |
![]() |
Urutan Non-Formal pada bangunan |
Komentar
Posting Komentar